Lama Baca 4 Menit

Menko Airlangga: Indonesia Berharap Meningkatkan Kerjasama dengan China

14 December 2021, 06:00 WIB

Menko Airlangga: Indonesia Berharap Meningkatkan Kerjasama dengan China-Image-1

bendera Indonesia-Tiongkok - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Bolong.id - Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartato, mengatakan bahwa Pandemi covid-19 telah berdampak besar pada perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia berharap dapat lebih meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok di berbagai bidang guna mendorong pemulihan ekonomi di masa mendatang.

Dilansir dalam 潇湘晨报 pada (13/12/2021), Airlangga mengatakan bahwa “jumlah harian kasus baru yang dikonfirmasi dari covid-19 di Indonesia tetap rendah selama beberapa bulan berturut-turut, dan pandemi covid-19 pada dasarnya telah dikendalikan. Indonesia berterima kasih kepada Tiongkok atas dukungan dan bantuannya dalam memerangi pandemi covid-19.”

Airlangga juga mengatakan bahwa “Tiongkok merupakan mitra perdagangan dan investasi penting bagi Indonesia. Indonesia adalah produsen utama komoditas seperti minyak sawit, buah-buahan tropis dan sarang burung wallet. Ia berharap dapat memperluas ekspor produk ke Tiongkok di masa depan.”

Di bidang investasi, Airlangga Hartato mengatakan “Indonesia telah membuka pintu bagi investor Tiongkok. Khususnya menyambut baik investasi di bidang teknologi dan infrastruktur. Mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar ekonomi digital terkemuka di Asia Tenggara, dan Indonesia dan Tiongkok memiliki potensi kerjasama dalam ekonomi digital.”

Menurut data yang dirilis Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, selama pandemi covid-19, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia meningkat melawan tren. Tiongkok terus mempertahankan statusnya sebagai mitra dagang terbesar Indonesia dan sumber investasi terbesar kedua. 

Pada semester pertama tahun ini, volume perdagangan bilateral mencapai 53,57 miliar dolar AS (sekitar Rp 767,72 Triliun), meningkat 50,7% dari tahun ke tahun. Ekspor Indonesia ke Tiongkok adalah 26,28 miliar dolar AS (376,62 Triliun), meningkat 52% dari tahun ke tahun. struktur perdagangan bilateral lebih seimbang. Pada saat yang sama, investasi langsung Tiongkok di Indonesia mencapai US$1,11 miliar (sekitar Rp 15,90Triliun), meningkat 17,4% dari tahun ke tahun.

Airlangga Hartato mengatakan bahwa “Indonesia berharap dapat bekerja sama dengan Tiongkok untuk mengatasi kemacetan rantai pasokan industri global saat ini.”

Berbicara mengenai “Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement” (RCEP), Airlangga Hartato mengatakan bahwa “RCEP merupakan zona perdagangan bebas berskala besar yang akan membantu kawasan Asia-Pasifik menjadi pasar bersama yang terbuka. Membantu mendorong arus faktor teknologi, dan menguntungkan Indonesia.

Indonesia akan menjadi presiden bergilir G20 pada 2022. Airlangga Hartato mengatakan bahwa “KTT G20 tahun depan akan memprioritaskan pembahasan isu-isu seperti transformasi digital dan melibatkan transformasi energi berkelanjutan.” Ia juga menambahkan bahwa “Indonesia dan Tiongkok memiliki prospek yang luas untuk kerjasama di bidang penghapusan pembangkit listrik tenaga batu bara dan pengembangan teknologi energi berkelanjutan.” (*)

Informasi Seputar Tiongkok